Diindonesia terdapat beberapa model cetakan alquran Alquran 18 Baris, Paling Lengkap Strukturnya
ALQURAN selama ini dipahami sebagai bacaan yang sempurna, sekaligus sebagai rahmatan lil ‘alamin. Alquran sebagai pedoman hidup menjelaskan segala sesuatu yang terkait dengan masalah hidup dan kehidupan.
Secara struktur, menurut Metode Struktur dan Format Quran (MSFQ), Alquran memiliki struktur yang dapat dipaparkan sebagai pelaku, alam semesta, serta kaidah, hukum, dan peraturan.
Menurut pengampu MSFQ Drs H Abdullah Sodiq dalam Berkah Obrolan Sahur Ramadan 1429 H di lobi Hotel Ciputra, Senin (8/9), MSFQ adalah metode untuk mengkaji dan memahami Alquran, karena yakin bahwa Alquran adalah kitab suci yang diturunkan dalan bulan Ramadan.
“Metode ini menggunakan pendekatan baru mengkaji Alquran dari aspek struktur, bangunan, konstruksi, dan format, atau susunan urutannya. Dengan mengkaji kita bisa mengambil hikmah dari apa yang tersirat,” ujarnya.
Melengkapi
Selama ini selain membaca, masyarakat belajar Alquran melalui tafsirnya. Pendekatan MSFQ tidak mengabaikan tafsir, tapi justru melengkapi pendekatan yang sudah ada selama ini.
“Karena mustahil bisa mempelajari MSFQ tanpa mempelajari bagaimana membaca Alquran dan makna atau tafsir. Sehingga metode ini bisa dikatakan melengkapi yang sudah ada,” kata dia.
MSFQ ditemukan oleh almarhum Lukman Abdul Kohar Sumabrata yang meneliti selama 13 tahun sejak 1983. Dari berbagai format Alquran atau mushaf yang ada, ia berpendapat mushaf Alquran 18 baris adalah yang paling lengkap strukturnya. Meski ada yang 13 baris, 16 baris, dan 15 baris.
“Dengan catatan bahwa isinya sama. Jadi, jangan sampai salah paham Alqurannya beda. Alqurannya sama persis, hanya formatnya beda,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Alquran yang digunakan MSFQ adalah Alquran yang digunakan masyarakat umum. Alquran ini sering disebut dengan Alquran pojok bergaris, di mana ayatnya berhenti di pojok, Alqurannya bergaris, dan jumlah barisnya 18.
Bila diperhatikan secara umum, ayat yang pertama turun adalah surat Al ‘Alaq. Ayat pertama itu jumlah hurufnya 18, dan ternyata Al ‘Alaq itu bukan surat pertama. Sebab, surat pertama adalah Al Fatihah.
Begitu juga ayat yang terakhir yang terdapat di surat Al Maidah. “Jadi, sebenarnya format Alquran itu disusun bukan berdasarkan pada urutan turunnya,” imbuhnya.
Lalu kenapa 18 baris? Dia mengemukakan, berdasarkan ijtihad atau kajian, ayat pertama turun pertama kali di Gua Hira. Dalam Alquran, gua itu adalah Al Kahfi, di mana Al Kahfi adalah surat ke-18.
“Kami juga mengacu pada struktur ‘ain atau ruku’ atau makro’, yang selama ini sebagai tanda berhenti. Padahal, sebenarnya di balik itu ada keilmuan yang lebih mendalam lagi.
Jumlahnya ada 558. Bila dijumlahkan 5+5+8, menjadi 18. Ternyata, ‘ain yang digunakan sebagai simbol makro’ adalah huruf hijaiyah yang ke-18, dan struktur ‘ain ini salah satu fungsinya sebagai asy syifa atau obat,” paparnya.
diambil dari suara merdeka
lebih dari setahun yang lalu · Laporkan
ALQURAN selama ini dipahami sebagai bacaan yang sempurna, sekaligus sebagai rahmatan lil ‘alamin. Alquran sebagai pedoman hidup menjelaskan segala sesuatu yang terkait dengan masalah hidup dan kehidupan.
Secara struktur, menurut Metode Struktur dan Format Quran (MSFQ), Alquran memiliki struktur yang dapat dipaparkan sebagai pelaku, alam semesta, serta kaidah, hukum, dan peraturan.
Menurut pengampu MSFQ Drs H Abdullah Sodiq dalam Berkah Obrolan Sahur Ramadan 1429 H di lobi Hotel Ciputra, Senin (8/9), MSFQ adalah metode untuk mengkaji dan memahami Alquran, karena yakin bahwa Alquran adalah kitab suci yang diturunkan dalan bulan Ramadan.
“Metode ini menggunakan pendekatan baru mengkaji Alquran dari aspek struktur, bangunan, konstruksi, dan format, atau susunan urutannya. Dengan mengkaji kita bisa mengambil hikmah dari apa yang tersirat,” ujarnya.
Melengkapi
Selama ini selain membaca, masyarakat belajar Alquran melalui tafsirnya. Pendekatan MSFQ tidak mengabaikan tafsir, tapi justru melengkapi pendekatan yang sudah ada selama ini.
“Karena mustahil bisa mempelajari MSFQ tanpa mempelajari bagaimana membaca Alquran dan makna atau tafsir. Sehingga metode ini bisa dikatakan melengkapi yang sudah ada,” kata dia.
MSFQ ditemukan oleh almarhum Lukman Abdul Kohar Sumabrata yang meneliti selama 13 tahun sejak 1983. Dari berbagai format Alquran atau mushaf yang ada, ia berpendapat mushaf Alquran 18 baris adalah yang paling lengkap strukturnya. Meski ada yang 13 baris, 16 baris, dan 15 baris.
“Dengan catatan bahwa isinya sama. Jadi, jangan sampai salah paham Alqurannya beda. Alqurannya sama persis, hanya formatnya beda,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Alquran yang digunakan MSFQ adalah Alquran yang digunakan masyarakat umum. Alquran ini sering disebut dengan Alquran pojok bergaris, di mana ayatnya berhenti di pojok, Alqurannya bergaris, dan jumlah barisnya 18.
Bila diperhatikan secara umum, ayat yang pertama turun adalah surat Al ‘Alaq. Ayat pertama itu jumlah hurufnya 18, dan ternyata Al ‘Alaq itu bukan surat pertama. Sebab, surat pertama adalah Al Fatihah.
Begitu juga ayat yang terakhir yang terdapat di surat Al Maidah. “Jadi, sebenarnya format Alquran itu disusun bukan berdasarkan pada urutan turunnya,” imbuhnya.
Lalu kenapa 18 baris? Dia mengemukakan, berdasarkan ijtihad atau kajian, ayat pertama turun pertama kali di Gua Hira. Dalam Alquran, gua itu adalah Al Kahfi, di mana Al Kahfi adalah surat ke-18.
“Kami juga mengacu pada struktur ‘ain atau ruku’ atau makro’, yang selama ini sebagai tanda berhenti. Padahal, sebenarnya di balik itu ada keilmuan yang lebih mendalam lagi.
Jumlahnya ada 558. Bila dijumlahkan 5+5+8, menjadi 18. Ternyata, ‘ain yang digunakan sebagai simbol makro’ adalah huruf hijaiyah yang ke-18, dan struktur ‘ain ini salah satu fungsinya sebagai asy syifa atau obat,” paparnya.
diambil dari suara merdeka
lebih dari setahun yang lalu · Laporkan
0 komentar... Baca dulu, baru komentar
Posting Komentar