ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHIWABAROKATUH SELAMAT DATANG Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk singgah di blog ini. Selamat menikmati suguhan seadanya dari saya. Mohon maaf bila ada salah-salah kata.Saya hanyalah mausia biasa. Karena yang benar datangnya dari Allah swt dan yang salah dari saya pribadi. Mohon berkenan untuk tinggalkan pesan positifnya. Terimakasih Wasalamualaikum warohmatullahiwabarokatu
Tampilkan postingan dengan label FSQ. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FSQ. Tampilkan semua postingan

Al-Quran 18baris

Diposting oleh KhazzanahTour on 12.12.10

Diindonesia terdapat beberapa model cetakan alquran Alquran 18 Baris, Paling Lengkap Strukturnya
ALQURAN selama ini dipahami sebagai bacaan yang sempurna, sekaligus sebagai rahmatan lil ‘alamin. Alquran sebagai pedoman hidup menjelaskan segala sesuatu yang terkait dengan masalah hidup dan kehidupan.

Secara struktur, menurut Metode Struktur dan Format Quran (MSFQ), Alquran memiliki struktur yang dapat dipaparkan sebagai pelaku, alam semesta, serta kaidah, hukum, dan peraturan.

Menurut pengampu MSFQ Drs H Abdullah Sodiq dalam Berkah Obrolan Sahur Ramadan 1429 H di lobi Hotel Ciputra, Senin (8/9), MSFQ adalah metode untuk mengkaji dan memahami Alquran, karena yakin bahwa Alquran adalah kitab suci yang diturunkan dalan bulan Ramadan.

“Metode ini menggunakan pendekatan baru mengkaji Alquran dari aspek struktur, bangunan, konstruksi, dan format, atau susunan urutannya. Dengan mengkaji kita bisa mengambil hikmah dari apa yang tersirat,” ujarnya.

Melengkapi

Selama ini selain membaca, masyarakat belajar Alquran melalui tafsirnya. Pendekatan MSFQ tidak mengabaikan tafsir, tapi justru melengkapi pendekatan yang sudah ada selama ini.

“Karena mustahil bisa mempelajari MSFQ tanpa mempelajari bagaimana membaca Alquran dan makna atau tafsir. Sehingga metode ini bisa dikatakan melengkapi yang sudah ada,” kata dia.

MSFQ ditemukan oleh almarhum Lukman Abdul Kohar Sumabrata yang meneliti selama 13 tahun sejak 1983. Dari berbagai format Alquran atau mushaf yang ada, ia berpendapat mushaf Alquran 18 baris adalah yang paling lengkap strukturnya. Meski ada yang 13 baris, 16 baris, dan 15 baris.

“Dengan catatan bahwa isinya sama. Jadi, jangan sampai salah paham Alqurannya beda. Alqurannya sama persis, hanya formatnya beda,” jelasnya.

Dia menjelaskan, Alquran yang digunakan MSFQ adalah Alquran yang digunakan masyarakat umum. Alquran ini sering disebut dengan Alquran pojok bergaris, di mana ayatnya berhenti di pojok, Alqurannya bergaris, dan jumlah barisnya 18.

Bila diperhatikan secara umum, ayat yang pertama turun adalah surat Al ‘Alaq. Ayat pertama itu jumlah hurufnya 18, dan ternyata Al ‘Alaq itu bukan surat pertama. Sebab, surat pertama adalah Al Fatihah.

Begitu juga ayat yang terakhir yang terdapat di surat Al Maidah. “Jadi, sebenarnya format Alquran itu disusun bukan berdasarkan pada urutan turunnya,” imbuhnya.

Lalu kenapa 18 baris? Dia mengemukakan, berdasarkan ijtihad atau kajian, ayat pertama turun pertama kali di Gua Hira. Dalam Alquran, gua itu adalah Al Kahfi, di mana Al Kahfi adalah surat ke-18.

“Kami juga mengacu pada struktur ‘ain atau ruku’ atau makro’, yang selama ini sebagai tanda berhenti. Padahal, sebenarnya di balik itu ada keilmuan yang lebih mendalam lagi.

Jumlahnya ada 558. Bila dijumlahkan 5+5+8, menjadi 18. Ternyata, ‘ain yang digunakan sebagai simbol makro’ adalah huruf hijaiyah yang ke-18, dan struktur ‘ain ini salah satu fungsinya sebagai asy syifa atau obat,” paparnya.

diambil dari suara merdeka
lebih dari setahun yang lalu · Laporkan
SelengkapnyaAl-Quran 18baris

KEAJAIBAN FSQ

Diposting oleh KhazzanahTour on 13.11.10

Keindahan Format Al-Qur’an

Penulis : Gus AA

Al-Qur`an merupakan kitab suci penuh mukjizat. Kitab yang di dalamnya memuat semua informasi mendasar yang dibutuhkan semua umat manusia. Kitab yang menjadi pedoman hidup sekaligus memberikan pelajaran. Tak heran, para pemikir dan pemerharti Al-Qur’an tak henti-hentinya untuk menggali makna yang tersirat maupun yang tersurat. Baik yang muhkamat (tegas/jelas) maupun mutasyabihat (samar).

Dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an banyak cara dilakukan agar Al-Qur’an tidak sekedar bahan bacaan atau kitab suci yang sekedar dipahami maknanya. Tidak juga menjadikan Al-Qur’an sebagai alat justifikasi ilmu pengetahuan dalam mengungkap kebenaran.



Lebih jauh dari itu, Al-Qur’an mampu menjadi dasar atau rumusan tentang ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, perlu diketahui juga bahwa Al-Qur’an bukan buku ilmu pengetahuan. Mengingat, Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman sekaligus petunjuk hidup.



Tak bisa dipungkiri bahwa Al-Qur’an memang indah dan menarik untuk dikaji dari sisi manapun. Baik dari tata bahasa, korelasi antar ayat sampai pada penafsiran setiap makna yang tersembunyi.

Mungkin sedikit dari kita yang mengetahui bahwa, ayat-ayat Al-Qur’an memiliki makna yang tidak terhingga tatkala dia berinteraksi dengan ayat-ayat yang lain. Inilah mengapa Al-Qur’an sangat sulit untuk ditafsirkan.

Dari sekian banyak para pakar dalam bidang pengkajian Al-Qur’an, sedikit atau bahkan belum ada yang mempelajari Al-Qur’an yang ditinjau sudut pandang Format dan Strukturnya. Hal ini sangatlah dimaklumi, mengingat belum ada ketentuan baku seperti apa format dan struktur mushaf.

Mungkin bagi orang yang sudah mengenal SAF 18 (sebelumnya dikenal dengan nama MSFQ atau FSQ), bahasan kali ini sudah sering atau sudah dimengerti. Namun, dengan pertimbangan perlunya memberikan pemahaman bagi orang yang belum mengerti atau mengenal SAF 18 sebagai bahan atau pijakan untuk mengetahui akan penting dan perlunya mengetahui format dan struktur Al-Qur’an, maka kami memuat tulisan ini.



Pentingnya Format



Sebagaimana kita ketahui bahwa penempatan atau penyusunan setiap surah atau ayat dalam Al-Qur’an bersifat Tauqify (langsung dari Allah Swt.). Tanpa kita sadari, proses penyusunan atau penempatan setiap surah dan ayat mengajarkan kepada kita tentang format Al-Qur’an. Bagaimana tidak, perhatikan saja tentang penyusunan surah dan ayatnya. Ayat yang pertama kali diwahyukan, yaitu surah Al-‘Alaq ayat 1 s/d 5 ditempatkan menjadi urutan surah ke-96 dalam susunan mushaf. Sedangkan surah Al-Fatihah yang bukan turun pertama kali namun ditempatkan sebagai urutan pertama dalam mushaf.

Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu penggagas kajian SAF 18 (Struktur Al-Qur'an Format 18 Baris ), Alm. H.Luqman AQ Sumabrata untuk mengkaji Al-Qur’an dari sisi format dan strukturnya.

Ditinjau dari cara penulisan, Al-Qur’an yang beredar sekarang ini memiliki beragam cara penulisan. Ada yang dituliskan dalam 13 baris atau baris ayat dalam setiap halaman. Ada yang dituliskan 16 baris, 18 baris atau bahkan 21 baris.

Dari sekian banyak format, yang menjadi perhatian khusus dan akhirnya menjadi dasar kajian adalah Al-Qur’an dengan format 18 baris. Dalam hal ini kami akan menyajikan mengapa format Al-Qur’an 18 baris memiliki keistimewaan dan kekhususan.

Keindahan dan keakurasian formata dan struktur Al-Qur’an bisa kita lihat ketika kita membuka Al-Qur’an, yaitu pada halaman 2 dan 3 Al-Qur’an yang diisi atau ditempati surah Al-Fatihah dan Al-Baqarah ayat 1 s/d 4. Lihat ilustrasi berikut ;



Dari kedua halaman ini saja kita akan disuguhkan beberapa fakta menarik. Diantaranya jumlah ayat Al-Qur’an. Banyak dari kita yang mengatakan bahwa jumlah ayat Al-Qur’an adalah 6666. Faktanya, jumlah ayat Al-Qur’an adalah 6236 ayat. Jumlah ini bisa kita lihat pada ilustrasi berikut ;



Pada halaman 2 berisi surah Al-Fatihah ayat 1 s/d 7. Sedangkan pada halaman 3 berisi surah Al-Baqarah ayat 1 s/d 4. Meskipun berbeda jumlah ayatnya, namun dituliskan pada baris yang sama, yaitu 6 baris.

6 Baris pada halaman 2 dan 6 baris pada halaman 3. Sekarang kita urutkan berdasarkan arah tawaf yaitu putaran ke kiri yang di mulai 6 baris pada halaman 2. Maka akan bertemu kombinasi angkanya adalah 6236 (lihat arah anak panah pada 2 halaman tersebut). Sama dengan total jumlah ayat Al-Qur’an, yaitu 6263 ayat. Apakah ini sebuah kebetulan?. Apakah ini sekedar gathuk-gathuk-an? Simak Qs. Al-Qamar, 54 : 49 ;





“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.

Selanjutnya amati cara penulisan pada surah Al-Fatihah. Pada ujung atau awal baris semuanya diisi dengan huruf alif. Sedangkan pada halaman 3, yang berisi surah AL-Baqarah ayat 1 s/d 4, pada ujung baris dituliskan beberapa huruf, yaitu ;



ا

ه

ب

ر

ي

م



Untuk jelasnya Lihat ilustrasi berikut ;





Sepintas, awal huruf pada setiap baris pada surah Al-Baqarah ayat 1 s/d 4 tidak memiliki arti atau makna apa2. Namun jika kita susun huruf-huruf tersebut, maka akan membentuk kata
ابرهيم

Disini membuktikan bahwa format Al-Qur’an tidak disusun sembarangan, melainkan melalui sebuah perhitungan.

Tidak hanya itu, penempatan setiap huruf untuk setiap halaman juga diperhitungan dengan cermat. Untuk jelasnya lihat kedua halaman Al-Qur’an berikut ;





Pada halaman 476 (kanan) terdapat dua surah, yaitu Al-Balad dan Asy Syams ayat 1 s/d 7 (kotak 1). Bila dihitung huruf wawu pada surah Asy-Syams ayat 1 s/d 7 terdapat 12 huruf, yang menggambarkan 12 jam untuk Siang.

Sedangkan pada halaman 477 (kiri) terdapat dua surah, yaitu Asy-Syams ayat 8 s/d 15 dan surah Al-Lail. Pada surah Asy-Syams ayat 8 s/d 15 juga terdapat 12 huruf wawu. Ini menggambarkan 12 jam waktu malam. Karena surah Asy Syams terletak pada satu halaman dengan surah Al-Lail yang artinya malam hari. (lihat arti huruf wawu pada Struktur 'Ain)

Bahkan, tak hanya dari penempatan surah atau ayat, cara penulisanpun memiliki pesan yang tersembunyi. Salah satunya adalah cara penulisan antara surah Al-Baqarah ayat 5 dan surah Luqman ayat 5. Kedua ayat itu memiliki bunyi dan arti yang sama, namun memiliki satu perbedaan pada cara penulisan huruf ha. Lihat cara penulisannya berikut ;





Pertanyaannya, bolehkah kita menukar ayat tersebut, kan memiliki bunyi dan arti yang sama? Tentu saja tidak. Simak ayat berikut ;





“Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui”. (Qs.An-Nahl, 16 : 101)

Peletakan setiap ayat dalam Al-Qur’an adalah mutlak ketentuan Allah Swt. Tidak ada seorangpun yang berhak mengganti atau meletakkan ayat yang lain meskipun itu memiliki kesamaan lafadz dan arti. Padahal, seperti kita ketahui bahwa banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang memiliki kesamaan lafadz dan arti.

Inilah beberapa contoh mengapa format dan struktur Al-Qur’an penting dan layak untuk diperlajari. Mengingat, apapun yang berhubungan dengan Al-Qur’an, tentu akan memberikan pesan dan hikmah.

Dengan kenyataan yang demikian, sudah sepantasnya kajian SAF 18 mendapat perhatian dan masuk dalam salah satu cabang ulumul qur’an (ilmu Al-Qur’an).
SelengkapnyaKEAJAIBAN FSQ

Sering dibaca

Pengikut

Categories